Kronologi Insiden Ratusan PRT Migran Yang Kehilangan Hak Pilih di Hongkong

Kronologi Insiden Ratusan PRT Migran Yang Kehilangan Hak Konsitusionalnya pada Pilpres 2014 di Hongkong

  1. Bahwa pada jam 07.00 pagi waktu Hongkong, buruh migran yang akan mencoblos sudah mengantri di TPS Victoria Park
  2. TPS baru dibuka pukul 09.00 waktu Hongkong dan antrean pemilih sudah mengular
  3. TPS berjumlah 13. Pintu masuk utama TPS, hanya ada satu jalur. Dan baru kemudian ada dua jalur bagi yang terdaftar dan tidak terdaftar. Karena pemilih yang tidak terdaftar jauh lebih banyak, maka antrean yang tidak terdaftar mengular. Sementara yang terdaftar ada registrasi dengan barcode dan sangat mempermudah serta mempercepat. Namun barcode hanya untuk yang terdaftar.
  4. Pada siang hari jam 11.00  hingga 13.00, antrean pemilih di Victoria Park hampir mencapai separoh lapangan dan dalam terik panas.
  5. Pada pukul 13.00, Saipul Anas, pemantau Migrant CARE bertemu dan diskusi dengan ketua PPLN Hongkong tentang alternatif jalur bagi pemilih agar terakomodasi semua pemilih, karena TPS akan tutup pukul 17.00. namun PPLN Hongkong masih optimis bahwa waktu masih cukup.
  6. Semakin sore, jumlah pemilih semakin banyak.Migrant CARE kembali meminta PPLN untuk membuka jalur alternatif. Pada pukul 16.00, pintu alternatif akhirnya dibuka dan sangat membantu memperlancar antrean pemilih.
  7. Pada pukul 17.00, PPLN Hongkong mengumumkan TPS ditutup, sementara antrean pemilih masih banyak. Migrant CARE kembali berdiskusi dengan PPLN untuk minta tambahan waktu. PPLN memberikan waktu 15 menit dan hanya beberapa buruh migran yang bisa memilih dalam waktu 15 menit.
  8. Tepat pukul 17.15, TPS ditutup oleh PPLN Hongkong. Antrean pemilih di depan pintu TPS berteriak untuk meminat mencoblos. Mereka demontrasi di depan pintu TPS tapi tidak juga ada jawaban dari PPLN bahwa mereka yang belum mencoblos, diberikan waktu tambahan.
  9. Massa demo semakin banyak dan memaksa masuk lokasi TPS dengan membuka pintu TPS. Di area TPS, mereka mencari PPLN, Bawaslu dan KPU untuk meminta solusi. Akhirnya ada negosiasi antara PPLN Hongkong, KPU dan Bawaslu dan memutuskan tetap tidak bisa memperpanjang TPS karena ijin waktu dari Hongkong hanya sampai pukul 17.00 dan sudah molor 15 menit.
  10. Atas keputusan tersebut, buruh migran terus melakukan demonstrasi hingga pukul 19.30 di Victoria Park, mereka menuntut agar difasilitasi untuk memilih.

TERBARU