Pandemi memberi dampak pada semua lini. Tidak hanya melingkupi isu kesehatan, tetapi juga memiliki implikasi serius pada ketenagakerjaan. Termasuk kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), mereka yang berada di luar negeri, dipulangkan (repatriasi), ataupun gagal berangkat mengalami kompleksitas permasalahan di tengah pandemi Covid-19. Kebijakan-kebijakan reaktif yang tidak berbasis pada pengalaman kerentanan PMI tentu tidak akan menjawab kebutuhan mendasar dan konkret di lapangan. Dalam edisi kali ini, Migrant CARE memberikan catatan kritis terhadap kerentanan PMI dan anggota keluarganya di masa pandemi, termasuk bagaimana Indonesia akan memasuki era kebiasaan baru dalam tata kelola migrasi tenaga kerja.
Sejak bulan Januari lalu, Migrant CARE telah memperingatkan Pemerintah Indonesia untuk memberikan perhatian khusus kepada PMI yang berhadapan langsung dengan virus Corona. Hal ini disampaikan dalam dokumen ‘Migrant CARE Outlook’ sebagai hasil analisis kritis proyeksi isu Pekerja Migran Indonesia. Belajar dari pengalaman wabah sebelumya, Migrant CARE juga mengingatkan untuk tidak menstigma PMI dan menggunakan pendekatan keamanan. Persoalan ini dibahas secara lengkap dalam fokus utama.
Kondisi dimana perempuan purna migran berada di garda depan ketahanan komunitas, juga resiko keterpaparan virus yang lebih tinggi bagi perempuan pekerja migran yang bekerja di sektor kesehatan dan perawatan atau domestik, dibahas dalam rubrik Kabar Desbumi dan Opini. Tidak ketinggalan Opini menyoal kerentanan ABK dalam rantai perbudakan dan penyebaran virus.
Dalam masa pandemi, Migrant CARE juga melanjutkan Judicial Review UU PPMI dan pendampingan kasus. Di rubrik Kilas Problematika kita diingatkan dengan kasus diskriminasi hukum dan dugaan TPPO oleh Perusahaan IClean Services Malaysia. Selain itu, berbagai kegiatan yang diorganisir secara virtual terangkum dalam rubrik kegiatan. Meski situasi memaksa kita duduk di rumah, tetapi ada baiknya menyisakan harapan dan optimisme sebagai bekal sesudah melewati masa ini –perjuangan masih panjang.
Silakan unduh Newsletter Migrant CARE Edisi 2020 – Stigma Karena Corona