Migrant CARE

Indonesian Association for Migrant Workers Sovereignity

Kegiatan Kabar DESBUMI Artikel Kabar Mitra

Tanggap Kasus DESBUMI Darek

Desa Darek merupakan salah satu desa di Lombok Tengah yang memulai inisiatif membangun Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI). Desa ini telah memiiki Peraturan Desa (Perdes) tentag Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri Asal Desa Darek, sejak tahun 2015 silam. Terdapat tiga divisi pada kepengurusan DESBUMI di Desa Darek, yakni divisi informasi, divisi advokasi, dan divisi dokumentasi. Divisi informasi bertugas memberikan pelayanan konsultasi dan berbagi informasi migrasi aman. Divisi advokasi bertugas menangani kasus. Sedangkan divisi dokumentasi bertugas mengurus dokumen-dokumen atau perizinan terkait warga yang ingin bekerja keluar negeri. Mereka juga melakukan pendataan regular mobilitas penduduk ke luar negeri.

Menurut penuturan Nurul, pengurus DESBUMI Darek di bagian divisi advokasi, tahun lalu, mereka menerima pengaduan kasus melalui Facebook. Korban mengaku tidak digaji dan tidak diperbolehkan pulang. Kasus tersebut berhasil ditangani dan korban telah dipulangkan kembali ke Desa Darek. Ada lagi, pernah terjadi kasus penyekapan TKI di Riyadh, Arab Saudi. Selama disekap ia dipaksa bekerja di empat sampai lima rumah dalam sehari. Ia bekerja mulai pukul tujuh pagi sampai dua dini hari. Berkat tanggapnya penyelesaian kasus yang dilakukan kader DESBUMI Darek, kasus ini pun berhasil ditangani. Facebook dianggap sebagai media yang efektif untuk mereka menyampaikan informasi dan kegiatan, termasuk bagi divisi advokasi kasus. Di tahun 2018 ini, DESBUMI Darek sedang dalam tahap menangani kasus terkait kecelakaan kerja dan klaim asuransi. Mereka telah berkirim surat dengan BP3TKI dan menunggu proses selanjutnya.

Nurul, Divisi Advokasi DESBUMI DAREK, menunjukan dokumen kasus yang telah ditangani oleh DESBUMI Darek.

Namun, Nurul mengakui mereka masih menghadapi kendala dalam memproses kasus, “Warga enggan melaporkan kasusnya karena dianggap sebagai aib. Namun setelah ada DESBUMI, masyarakat mulai memiliki kesadaran untuk melakukan pengaduan kasus yang dihadapinya,” akunya. Mekanisme penanganan kasus yang dilakukan kader DESBUMI diantaranya adalah menghubungi keluarga korban, membuat kronologis dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melakukan advokasi, serta mengkoordinasikannya dengan mitra daerah. Reintegrasi sosial juga tidak lupa dilakukan paska penanganan kasus. Untuk mendorong desentralisasi penanganan kasus dan kemandirian DESBUMI, sebelumnya mereka telah dibekali dengan pelatihan paralegal pada tahun 2017 lalu.

Seperti halnya di DESBUMI lainnya di Lombok Tengah, di Desa Darek terdapat kelompok peduli buruh migran yang melakukan kegiatan salah satunya adalah simpan pinjam. Kegiatan ini memfasilitasi warga yang ingin mengembangkan usaha. Selain itu, Pemerintah Desa menganggarkan dana setiap tahunnya bagi DESBUMI untuk melakukan kegiatan sosialisasi, penguatan kapasitas, dan publisitas. Pada tahun 2016 mereka mendapatkan pelatihan pembuatan keripik talas dan pisang untuk mendorong usaha maju mandiri. Kemudian pada tahun selanjutnya mereka menggelar pelatihan paralegal, untuk membekali para pengurus DESBUMI dan anggota kelompok yang berasal dari unsur mantan buruh migran dan keluarganya, agar memiliki kemampuan advokasi. Di tahun 2018 ini mereka berencana untuk melakukan sosialisasi Perdes dan mencetak beberapa materi publikasi. Kepala Desa menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan buruh migran dengan mengetuai sendiri kepengurusan DESBUMI di Desa Darek.

Lulusan Ilmu Sejarah, FIB, UNS. Tertarik dalam dunia penulisan, penelitian, dan pengembangan masyarakat. Saat ini menjadi Staf Data dan Publikasi Migrant CARE
Article Activities Partner News DESBUMI News

Case Response in DESBUMI Darek

Darek Village is one of the villages in Central Lombok that took the initiative to build the Migrant Workers Care Village (DESBUMI). This village has had a Village Regulation on the Protection of Indonesian Overseas Workers from Darek Village since 2015. There are three divisions in the DESBUMI management in Darek Village, which are the information division, the advocacy division, and the documentation division. The information division is in charge of providing advisory services and sharing safe migration information. The advocacy division is in charge of handling cases. Meanwhile, the documentation division is in charge of managing documents or permits related to residents who want to work abroad. They also collect regular data on resident mobility abroad.

According to Nurul, a staff of DESBUMI of the advocacy division, last year, they received case complaints via Facebook. A victim admitted that she was not paid a salary and was not allowed to go home. The case was successfully handled and the victim was returned to Darek Village. There was another case of confinement of an Indonesian migrant worker in Riyadh, Saudi Arabia. During her detention, she was forced to work in four to five houses a day. She worked from seven in the morning to two in the morning. Thanks to the responsiveness of the case settlement by the cadre of DESBUMI Darek, this case was successfully handled. Facebook is considered as an effective medium for them to convey information and activities, including for the case advocacy division. In 2018, DESBUMI Darek is in the stage of handling cases related to work accidents and insurance claims. They are currently exchanging letters with BP3TKI and are waiting for the next process.

Nurul, Staff of the Advocacy Division of DESBUMI DAREK, showing the case documents that have been handled by DESBUMI Darek.

However, Nurul admitted that they still faced obstacles in processing the case, “Residents are reluctant to report their cases because (this) is considered a disgrace. But after DESBUMI arrived, the people started to be aware to complain cases they face,” she admitted. The mechanisms for handling cases carried out by DESBUMI cadres include contacting the families of the victims, recording chronologies and collecting documents needed for advocacy, and coordinating with local partners. Social reintegration is also carried out after handling cases. To encourage the decentralization of case handling and the independence of DESBUMI, previously they had been equipped with paralegal training in 2017.

As in other DESBUMI in Central Lombok, in Darek Village, there is a migrant workers care group that conducts loan activity. This activity facilitates residents who want to develop their business. In addition, the Village Government prepares annual budgets for DESBUMI to conduct socialization, capacity building, and publicity activities. In 2016, they received training in making taro and banana chips to develop independent businesses. Then in the following year, they held paralegal training to equip DESBUMI administrators and group members who are ex-migrant workers and their families to have advocacy skills. In 2018, they plan to disseminate the Village Regulation and print several publication materials. The Village Head shows his commitment to the protection of migrant workers by chairing the DESBUMI management in Darek Village himself.

Lulusan Ilmu Sejarah, FIB, UNS. Tertarik dalam dunia penulisan, penelitian, dan pengembangan masyarakat. Saat ini menjadi Staf Data dan Publikasi Migrant CARE