Pemilihan Umum, baik untuk memilih anggota Legislatif dan Presiden sudah ada mata dan nasib rakyat bangsa ini termasuk jutaan buruh migran Indonesia yang diluar negeri akan ditentukan oleh wakil-wakil rakyat dan pemimpin yang akan dalam pemilihan umum (baik pileg dan pilpres) ini. Memilih adalah hal yang mudah, bagaimana memilih wakil rakyat dan pemimpin yang benar-benar memiliki , kepedulian dan merasakan penderitaan dan kegelisahan rakyat bukanlah hal . Pemilih harus tahu siapa yang harus dipilih dengan melihat latar belakang calon akan mewakili mereka, calon presiden yang akan menjadi pemimpin bangsa , bagaimana kepedulian para calon terhadap para buruh migran dan juga programprogramnya untuk buruh migran.
Para buruh migran juga harus pintar dan cerdas memilih para calon yang tidak hanya slogan, tetapi menjalankan apa yang diucapkan dan dijanjikannya selama masa pemilu. Pemilih harus cerdas memilih orang atau calon yang satu kata dalam dan perbuatannya. Untuk itu pendidikan pemilih bagi para buruh migran Indonesia luar negeri sangatlah penting. Khususnya untuk Pemilihan Legislatif, suara buruh migran akan dialokasikan untuk kursi wakil rakyat yang berada di Dapil II DKI (Jakarta , Jakarta Selatan dan Luar Negeri), maka para Buruh Migran Indonesia harus mengenal
siapa saja para calon tersebut dan apakah mereka memiliki keberpihakan pada nasib para migran Indonesia. Dalam rangka menjadikan pemilih cerdas, maka diperlukan adanya atau buku panduan yang bisa menjadi rujukan bagi para buruh migran tentang apa hak mereka dan juga hak politik mereka, apa itu Pemilu dan siapa saja yang terlibat pemilu, bagaimana berpartisipasi dalam pemilu diluar negeri, siapa saja para kandidat akan mewakili mereka dan informasi lainnya terkait pemilu di luar negeri.
Semula buku ini ditujukan untuk membuat modul pendidikan pemilih (Voter Education) buruh migran Indonesia, namun setelah berdiskusi panjang, mendengarkan berbagai dari beberapa tokoh yang concern pada masalah PEMILU dan Migrasi dan kebutuhan ril politik buruh migran yang berada di luar negeri kedepan, tim penyusun membuat lebih luas lagi cakupan bahasan dan mengubah tema modul “Pendidikan Politik untuk Buruh Migran Indonesia”.
