Persoalan migrasi tenaga kerja sebagai fenomena globalisasi ekonomi patut menjadi perhatian tidak hanya dalam kacamata ekonomi semata, tetapi juga berkaitan dengan persoalan sosial, kebudayaan, politik, hingga pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, persoalan migrasi tenaga kerja tidak bisa dilepaskan dalam agenda pembangunan.
Pelaksanaan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs di Indonesia telah memasuki tahun ke-empat, setelah diadopsi oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2016. Hal ini menjadi tindaklanjut pasca kesepakatan 193 Kepala Negara terkait Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai agenda pembangunan global yang mengacu pada satu prinsip Leave No One Behind / Tidak Meninggalkan Satu Orangpun.
Pada Juli 2019 lalu, Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah berkomitmen untuk menyampaikan VNR (Voluntary National Review) dalam High Level Political Forum sebagai mekanisme pelaporan dan monitoring pelaksanaan SDGs. Namun, persoalan pekerja migran belum disoroti dalam kerangka analisa yang komprehensif, utamanya untuk melihat kompleksitas dimensi kerentanan dan permasalahan pekerja migran yang mayoritasnya adalah perempuan.
Untuk melengkapi laporan yang telah disusun oleh Pemerintah Indonesia, Migrant CARE menyusun SDGs Highlight sebagai laporan kritis untuk memberikan informasi dan analisis yang komprehensif yang memetakan permasalahan pekerja migran Indonesia (utamanya perempuan) dalam kerangka pelaksanaan SDGs di Indonesia. SDGs Highlight juga akan dibawa Migrant CARE dalam High Level Political Forum/Konferensi Tingkat Tinggi SDGs Summit yang akan diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York, 24 – 25 September 2019.
Silakan unduh SDGs Highlight Migrant CARE yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris melaluiĀ pranala berikut.