Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi proses wajib bagi setiap negara dengan sistem demokratis, termasuk Indonesia. Dalam Pemilu tentu kita menginginkan perubahan peradaban politik menuju penghargaan hak asasi dan pemihakan kepada Pekerja Migran Indonesia. Kita tentu tidak ingin tema-tema besar pembangunan atau isu-isu strategis di bidang keamanan dan makro ekonomi saja yang diangkat kepada publik. Persoalan migrasi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yang diisi dengan mayoritas konstituen perempuan, menjadi urgensi yang perlu dibahas dan dimasukkan ke dalam agenda politik.
Di sisi lain, keterasingan perempuan miskin di pedesaan dari konsep kewargaan membuat mereka enggan berpartisiasi dalam politik atau dalam hal ini memberikan suaranya dalam Pemilu. Jarak itu diperlebar bagi mereka yang kerja bermigrasi ke luar negeri. Keterbatasan kepanjangan tangan negara di luar negeri dalam wilayah hukum negara lain membuat mereka semakin berjarak dengan partisipasi politik. Disparitas ini semestinya diisi dengan agenda-agenda politik Capres-CaNewsletter Migrant CARE (Edisi Khusus Pemilu)wapres dan Caleg yang lebih berpihak kepada Pekerja Migran Perempuan.
Penerbitan Newsletter Migrant CARE Edisi Khusus Pemilu 2019, adalah upaya untuk memberikan narasi alternatif dalam pengarusutamaan isu pekerja migran Indonesia dan perempuan. Terdapatnya perubahan mekanisme yaitu pertama kalinya pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif dilakukan serentak, membuat urgensi untuk menyediakan informasi yang komprehensif untuk mendukung ketercukupan informasi bagi masyarakat pemilih, khususnya pekerja migran perempuan di luar negeri.
Selamat membaca!
https://migrantcare.net/wp-content/uploads/2019/03/Newsletter-Migrant-CARE-March-reduced.pdf